Kamis, 19 Mei 2011

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Oleh Prihartanti Aghata, M.Pd
Di SDK SANG TIMUR

LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan unik, khas, dan istimewa.
Sebagai bangsa Indonesia, kita hidup dalam keberagaman kebudayaan dengan: 6 agama, 13.000 pulau, 250 suku, 250 bahasa.
Keanekaragaman itu terwujud pada latar belakang peserta didik.
Masyarakat majemuk memiliki keragaman pendidikan multikultural. Multikulturasi ada di Amerika Serikat, Canada, Australia, Inggris, Indonesia, Jepang.

TUJUAN AWAL:
Mengurangi praktik diskriminasi di tempat-tempat public, tempat kerja, lembaga pendidikan yang dilakukan oleh kelompok mayoritas ke kelompok minoritas.
Di Indonesia:
-          Kesadaran multikultural sudah muncul sejak Negara republic Indonesia terbentuk (pada NKRI)
-          Kesadaran dipendam atas nama persatuan dan kesatuan
-          Hasilnya: wawasan multikultural di Indonesia masih sangat rendah

MULTIKULTURAL: beranekaragamnya kebudayaan
MULTIKULTURALISME, adalah:
·         Suatu pandangan yang multi-etnis dalam kehidupan modern
·         Sebuah ideology dan alat meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaan
·         Suatu paradigma yang menjadi acuan utama

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL, adalah:
1.      Suatu sikap dalam memandang suatu keunikan manusia tanpa membedakan ras, budaya, jenis, status ekonomi.
2.      Proses penanaman cara hidup menghormati dengan tulus dan toleran terhadap keanekaragaman.
3.      Respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah.

URGENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
1.      Kebutuhan pendidikan multikultural merupakan yang tidak dapat dipungkiri, karena Indonesia sendiri adalah multikultural.
2.      Selama ini, pendidikan berorientasi monokultur (jalan tunggal) adalah tidak mendidik seseorang bersikap kritis dan kreatif, karena mengabaikan keunikan dan pluralitas.
3.      Menyadarkan mentalitas para siswa mulai sejak dini dengan pengalaman sekitar.
4.      Pendidikan multikultural meniscayakan adanya dialog kebudayaan

PANORAMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
(Studi Multikasus di SDK Indriyasana Malang dan SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta)
-          Sekolah yang berlatar multikultural memperhatikan kebutuhan warga sekolah yang heterogen agar sekolah tetap eksis serta meminimalkan terjadinya konflik internal.
-          Kebijakan pendidikan di sekolah yang berlatar multikultural memberikan kesempatan kepada para siswa untuk dibimbing guna memahami makan keberagaman.

TUJUAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Ø  SIKAP: mengembangkan kesadaran dan kepekaan cultural, toleransi, sikap responsive, ketrampilan untuk menghindari konflik.
Ø  PENGETAHUAN: untuk memperoleh pengetahuan tentang bahasa dan budaya organisasi lain, dan kemampuan untuk analisis dan terjemahan perilaku cultural.
Ø  PEMBELAJARAN: memperbaiki kesalahpahaman tentang kelompok etnik dalam buku teks dan media pembelajaran, menjelaskan dinamika cultural.

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
-          Belajar hidup dalam perbedaan dengan membangun tiga aspek mutual (saling percaya, saling pengertian dan saling menghargai).
-          Terbuka dalam berpikir, mengembangkan kemampuan berpikir.
-          Apresiasi dan interpendensi, serta tatanan social yang peduli.
-          Resolusi konflik dan rekonsiliasi nirkekerasan.

TIGA PILAR PENDIDIKAN
1.      Menambah pengetahuan
2.      Pembekalan ketrampilan hidup
3.      Menekankan cara menjadi orang yang sesuai dengan kerangka pilar peserta didik

MANFAAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Sekolah:
-          Strategi pendidikan ini tidak hanya bertujuan agar siswa mudah memahami pelajaran yang dipelajarinya.
-          Melalui pendidikan berbasis multikultural, sikap dan mindset siswa akan lebih terbuka.
-          Mengelola karakteristik siswa yang berbeda menjadi suatu komunitas yang harmonis.

KENDALA PENDIDIKAN
1.      KONSEP: pendidikan multikultiural sesungguhnya bukan pendidikan khas Indonesia tetapi pendidikan khas barat.
2.      REALISASI: pendidikan multikultural baru sebatas wacana.
3.      KURIKULUM: belum mendukung sepenuhnya.
4.      GURU: kelayakan dan kompetensi guru di Indonesia.

PRAKSIS PENDIDIKAN MULTIKULTIRAL
-          MANAJEMEN: criteria yang jelas dan terbuka
-          KURIKULUM: mewajibkan penggunaan bahasa yang baik dan benar
-          PERILAKU PENGELOLA/PENDIDIK: memehami latar belakang siswa dengan baik
-          PERILAKU SISWA: berlaku sopan kepada siapapun
-          HUMAS: tidak membedakan perlakuan terhadap orang tua siswa dan anggota masyarakat

Pokok Pembahasan
Multikulturalisme harus dilestarikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Sahingga melalui pendidikan multikultural kehidupan masyarakat menjadi damai, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar